Thursday, August 6, 2009

TANYA PADA DIRI? TAKUTKAN ALLAH KE MAKHLUK LAIN

Tanya pada diri kita, kita takutkan Allah yang berkuasa ataupun makhluk yang dicipta oleh Allah.Khauf bererti takut akan Allah s.w.t. , iaitu rasa gementar dan gerun akan kekuatan dan kebesaran Allah s.w.t. serta takutkan kemurkaanNya dengan mengerjakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.

Khauf ini dapat menjadi kuat dan lemah bergantung kepada keyakinan seseorang pada Allah s.w.t. Dan selain khauf yang disebabkan takut pada hukuman sebagaimana di atas, ada pula khauf yang disebabkan oleh kerana takut akan kebesaran dan keagungan sesuatu. Jika manusia itu memahami begitu banyak maksiatnya yang akan dihadapkan pada ke-Maha Agungan Allah s.w.t , maka akan timbullah rasa takut. Maka orang yang paling tinggi khaufnya adalah yang paling mengetahui dirinya dan penciptanya, firman Allah s.w.t :

"Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu" (QS Faathir : 28)

Impak dari khauf yang benar adalah jika seseorang sudah benar pemahamannya, maka mulailah rasa khauf masuk dalam hatinya dan nampak pucat wajahnya, tangis, gementar dan kemudian meninggalkan maksiat, lalu komitmen dalam ketaatan, dan bersungguh-sungguh dalam beramal.

Khauf ada yang berlebihan, moderat dan kurang. Yang berlebihan adalah yang mengakibatkan rasa putus asa dan berpaling dari taat, sementara yang kurang akan mengakibatkan tidak meninggalkan maksiat yang dilakukan. Sementara yang seimbang atau moderat(I'tidaal) akan menimbulkan waspada, hati-hati (wara'), taqwa, mujahadah, fikir, zikir, kesihatan fizikal dan kebersihan akal.

Keutamaan khauf disebutkan dalam hadis Nabi SAW:
"Berfirman ALLAH SWT : Demi Keagungan dan Kekuasaan-KU tidak mungkin berkumpul 2 rasa takut dalam diri hambaku dan tidak akan berkumpul 2 rasa aman. Jika ia merasa aman pada-KU di dunia maka akan aku buat takut ia di hari kiamat, dan jika ia takut pada-KU di dunia maka akan aman ia di akhirat." (HR. Ibnu Hibban 2494)."

1. Takutnya para Malaikat : "Mereka merasa takut kepada Rabb-nya, dan mereka melakukan apa-apa yang diperintahkan ALLAH." (QS. An-Nahl : 50).

2. Takutnya Nabi SAW. "Bahwa Nabi SAW jika melihat mendung atau pun angin maka segera berubah pucat wajahnya, berkata A'isyah ra : Ya Rasulullah, orang-orang jika melihat mendung dan angin bergembira karena akan datangnya hujan, maka mengapa anda cemas? Jawab beliau SAW : Wahai A'isyah, saya tidak dapat lagi merasa aman dari azab, bukankah kaum sebelum kita ada yang diazab dengan angin dan awan mendung, dan ketika mereka melihatnya mereka berkata : Inilah hujan yang akan menyuburkan kita. (HR. Bukhari 6/167 dan Muslim 3/26).
Dan dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi SAW jika sedang shalat terdengar di dadanya suara desis seperti air mendidih dalam tungku, karena tangisnya.

3. Khauf-nya shahabat ra. Abubakar ra sering berkata : Seandainya saya hanyalah buah pohon yang dimakan. Umar ra sering berkata : Seandainya aku tidak pernah diciptakan, seandainya ibuku tidak melahirkanku. Abu 'Ubaidah ibnal Jarraah ra berkata : Seandainya aku seekor kambing yang disembelih keluargaku lalu mereka memakan habis dagingku. Berkata Imraan bin Hushain ra : Seandainya aku menjadi debu yang tertiup angin kencang.

Demikianlah Khauf para Malaikat, Nabi-nabi, ulama dan auliya', maka kita lebih pantas untuk takut dibanding mereka. Mereka takut bukan karena dosa, melainkan karena kesucian hati dan kesempurnaan ma'rifah, sementara kita telah dikalahkan oleh kekerasan hati dan kebodohan. Hati yang bersih akan bergetar karena sentuhan kecil, sementara hati yang kotor tak berguna baginya nasihat dan ancaman.